Pangeran Harry dikabarkan menolak tawaran Raja Charles IIIuntuk menginap di salah satu kediaman kerajaan saat suami Meghan Markle itu berkunjung ke London, Inggris, baru-baru ini.

Kabar ini diungkapkan oleh salah satu koresponden kerajaan, Roya Nikkah, kepada Sunday Times yang dilansir Page Six pada Minggu (12/5).

Lihat Juga : Harry 'Buang' Inggris dari Daftar Lokasi Domisili Utama

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, Harry juga dikabarkan tidak bertemu dengan Charles dalam kunjungannya selama empat hari di London. Perwakilan Duke of Sussex ini mengonfirmasi sang raja tidak bisa bertemu dengan putra bungsunya itu.

"Menanggapi banyaknya pertanyaan dan spekulasi yang terus berlanjut soal Duke (of Sussex) akan bertemu dengan ayahnya atau tidak saat berada di Inggris minggu ini, sayangnya hal ini tidak dapat dilakukan karena Yang Mulia sedang memiliki jadwal yang penuh," kata juru bicara kerajaan saat itu.

"Tentu saja Duke memahami agenda agenda komitmen dan prioritas beragam lainnya, serta berharap bisa bertemu segera," tambah juru bicara itu.

Menurut The Telegraph, Raja Charles III memiliki jadwal yang cukup sibuk pada pekan itu. Dia memiliki pertemuan pekanan dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, serta pesta kebun Istana Buckingham.

Sementara itu, kedatangan Harry ke London pada pekan depan adalah pertama kalinya sejak Februari silam saat ia datang menemui Raja Charles seusai mengumumkan soal kanker yang ia derita.

Padahal pertemuan dengan Raja Charles terbilang penting, terutama terkait status gelar kerajaan yang disandang Harry setelah menghapus Inggris sebagai lokasi utama rumahnya.

Pada 17 April, ia diberitakan sudah mencantumkan Amerika Serikat sebagai tempat tinggal utama dirinya setelah keluar sebagai keluarga Kerajaan Inggris pada 2020.

Dalam dokumen tersebut, Harry yang tercantum dengan nama Prince Harry Charles Albert David Duke of Sussex tersebut mencantumkan Amerika Serikat sebagai domisili utama.

Pencantuman domisili tersebut tertanggal 29 Juni 2023 dan didaftarkan untuk perusahaan itu ke Companies House pada 15 April 2024.

Padahal Harry dalam sidang gugatannya akan pencabutan layanan keamanan di Inggris pada Desember 2023, mengatakan masih menganggap Inggris sebagai rumah.

Lihat Juga : Daftar Artis Target Blockout 2024 Imbas Bungkam soal Palestina