rtp airbet88

jitu 100 link alternatif - Bapanas Pastikan Impor Beras Tak Ganggu Petani

2024-10-06 15:30:35

jitu 100 link alternatif,jadwal bola ucl,jitu 100 link alternatif
JPNN.com » Ekonomi » Bisnis » Bapanas Pastikan Impor Beras Tak Ganggu Petani

Bapanas Pastikan Impor Beras Tak Ganggu Petani

Jumat, 09 Februari 2024 – 16:53 WIB Bapanas Pastikan Impor Beras Tak Ganggu PetaniFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comBadan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan impor beras tidak mengganggu nilai tukar petani pangan (NTPP). Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan impor beras tidak mengganggu nilai tukar petani pangan (NTPP).

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan hal itu terbukti dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa nilai tukar petani di Indonesia terus meningkat selama dua tahun terakhir.

“Pertumbuhan NTPP seperti ini mengartikan 'sedulur' petani tanaman pangan makin sejahtera. Langkah importasi yang dilakukan pemerintah tidak begitu berdampak negatif. Sebab, kami memastikan importasi yang dilakukan adalah importasi yang terukur dan sesuai kalkulasi, serta hanya dipergunakan untuk pelaksanaan program pemerintah saja,” kata Arief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (9/2).

Baca Juga:
  • Soal Impor Beras 5 Juta Ton, Maruf Amin: Belum Tentu

Arief mengatakan pada Oktober 2022, NTPP tercatat mulai bangkit melampaui angka 100.

Saat itu NTPP mencapai 100,41 dan makin tumbuh selama 2023.

Indeks rata-rata NTTP setahun penuh selama 2023 ada di 107,63 dengan capaian indeks tertinggi pada Oktober 2023 di 114,55, sedangkan NTPP pada Januari 2024 berada di angka 116,16.

Baca Juga:
  • Pakar Prediksi Produksi Beras Naik hingga 1,5 Juta Ton pada 2024, Masih Perlu Impor?

Arief menyampaikan kebijakan impor beras yang diambil pemerintah merupakan langkah terakhir yang sudah melalui pembahasan yang komprehensif sehingga kebijakan tersebut bertujuan guna menjaga stabilitas ekonomi, serta ketersediaan beras nasional.

“Jadi, memang saat ini meskipun produksi dan konsumsi beras di Januari dan Februari 2024 minus 2,8 juta ton sebagai dampak dari penurunan produksi akibat El Nino, tetapi kami memerlukan beras yang cukup agar neracanya dapat terjaga secara positif. Karena itu, pemerintah menyeimbangkan kekurangan tersebut dengan kebijakan importasi,” ujar Arief.