rtp airbet88

glutrop adalah - Info dari Erdogan: 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiongkok Masuk Turki Akhir Pekan Ini

2024-10-09 06:16:22

glutrop adalah,banjir togel 2d,glutrop adalah
JPNN.com » Internasional » Eropa » Info dari Erdogan: 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiongkok Masuk Turki Akhir Pekan Ini

Info dari Erdogan: 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiongkok Masuk Turki Akhir Pekan Ini

Sabtu, 23 Januari 2021 – 14:49 WIB Info dari Erdogan: 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiongkok Masuk Turki Akhir Pekan IniFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPresiden Turki Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada pertemuan di Beijing, 2 Juli 2019. Foto: Anadolu

jpnn.com, ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terus berupaya mendatangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Tiongkok dalam jumlah besar.

Menurut Erdogan, Turki akan segera menerima vaksin Covid-19 gelombang kedua dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis.

Dalam jumpa pers usai jumatan di Istanbul, Jumat (22/1), Erdogan menyatakan bahwa perngadaan vaksin Covid-19 tahap kedua sebanyak 10 juta dosis itu telah memperoleh persetujuan dari Tiongkok. "Kemungkinan besar akan datang akhir pekan ini," katanya.

Baca Juga:
  • Gegara Cinta Ulama, Ratusan Warga Turki Ditangkap Rezim Erdogan

Sebelumnya Turki telah menerima 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac. Pada 13 Januari 2021, negeri di kawasan Eurasia itu memulai program vaksinasi Covid-19 dengan sasaran para pekerja kesehatan.

Lebih dari sejuta warga Turki menerima suntikan vaksin Covid-19. Menurut Erdogan, program vaksinasi akan berlanjut dalam beberapa tahap yang ditetapkan Dewan Sains.

Seiring pelaksanaan program vaksinasi Covid-19, kalangan pengusaha kafe dan restoran di Turki mendesak pemerintah segera melakukan pelonggaran.

Baca Juga:
  • Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Erdogan Mengaku Pengin Bersahabat dengan Israel
  • Erdogan Gagal, Turki Terpaksa Lockdown Total

Namun, Erdogan tak mau begitu saja menuruti permintaan itu dan akan membahasnya pada rapat kabinet Senin depan (25/1).

"Mereka mengatakan akan beroperasi di bawah aturan yang ketat, tetapi sayangnya mereka tidak menepati janji. Kami tidak ingin membalikkan kesuksesan (dalam memerangi Covid-19, red). Kami tidak ingin mengambil risiko," tegasnya.(Hurriyet/jpnn)