rtp airbet88

buku mimpi membunuh orang - Badan Pengawas Obat Uni Eropa: Jangan Gunakan Obat Malaria untuk Pasien Covid

2024-10-09 04:25:15

buku mimpi membunuh orang,erek erek rokok 2d,buku mimpi membunuh orang
JPNN.com » Internasional » Eropa » Badan Pengawas Obat Uni Eropa: Jangan Gunakan Obat Malaria untuk Pasien Covid-19

Badan Pengawas Obat Uni Eropa: Jangan Gunakan Obat Malaria untuk Pasien Covid-19

Jumat, 24 April 2020 – 12:28 WIB Badan Pengawas Obat Uni Eropa: Jangan Gunakan Obat Malaria untuk Pasien Covid-19Facebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comIlustrasi COVID-19. Foto: diambil dari covid19goid

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat Uni Eropa (EMA) Kamis (23/4), kembali mengingatkan agar tenaga medis tidak menggunakan dua obat malaria, chloroquine dan hydroxychloroquine untuk menyembuhkan pasien COVID-19 karena efek sampingnya berpotensi berbahaya.

Lembaga itu menganjurkan obat tersebut sebaiknya digunakan hanya untuk uji coba dan penggunaan darurat.

EMA mendorong para ahli kesehatan mengawasi ketat kondisi pasien COVID-19 yang diberi obat malaria, chloroquine atau hydroxychloroquine. Para tenaga kesehatan juga diminta "mempertimbangkan dengan cermat kemungkinan efek samping, khususnya apabila obat itu diberikan pada dosis tinggi".

Baca Juga:
  • Maaf Mengabarkan Hasil Uji Coba Pertama Obat Potensial Corona

Badan pengawas itu juga mengingatkan tenaga kesehatan agar terus memantau keadaan pasien yang mengonsumsi obat itu bersamaan dengan obat lain.

Dua obat malaria itu dinilai berpotensi menyebabkan jantung berdetak tidak normal. Kondisi itu dapat kian parah apabila obat malaria tersebut dikonsumsi bersamaan dengan antibiotik azithromycin.

Hydroxychloroquine telah digunakan untuk menyembuhkan pasien COVID-19 di beberapa negara, khususnya Amerika Serikat. Obat itu mulai digunakan karena ada laporan kurang lengkap yang menduga pil anti-malaria itu berkhasiat.

Baca Juga:
  • Data Kasus Baru Positif Corona Selama PSBB Periode Pertama di Jakarta

Presiden AS Donald Trump sempat mengklaim hydroxychloroquine sebagai "faktor pengubah" dalam perang melawan COVID-19, penyakit yang disebabkan jenis baru virus corona (SARS-CoV-2). Penyakit menular itu saat ini telah menewaskan hampir 184.000 jiwa di seluruh dunia.

Akan tetapi, analisis dari Badan Kesehatan Veteran AS yang telah diajukan untuk diperiksa para ahli, menunjukkan hydroxychloroquine tidak memiliki khasiat menyembuhkan COVID-19 bahkan sebaliknya obat itu berpotensi menyebabkan kematian pasien yang dirawat di rumah sakit veteran AS.