rtp airbet88

buku mimpi walet - Ketakutan setelah Aksi Bakal Al

2024-10-09 05:44:30

buku mimpi walet,keluaran nusantara,buku mimpi walet
JPNN.com » Internasional » Eropa » Ketakutan setelah Aksi Bakal Al-Qur'an, Swedia Perketat Kontrol Perbatasan

Ketakutan setelah Aksi Bakal Al-Qur'an, Swedia Perketat Kontrol Perbatasan

Senin, 03 Juli 2023 – 15:50 WIB Ketakutan setelah Aksi Bakal Al-Qur'an, Swedia Perketat Kontrol PerbatasanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comDemonstrasi mengecam pembakaran Al-Qur'an di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul. Foto: YASIN AKGUL / AFP

jpnn.com, STOCKHOLM - Pemerintah Swedia menegaskan keinginannya untuk menghentikan orang-orang yang berusaha masuk ke Swedia dan melakukan kejahatan, menyusul insiden pembakaran Al-Qur'an di Stockholm pekan lalu.

"Pada Mei tahun ini, Pemerintah memutuskan untuk memberlakukan kembali kontrol perbatasan. Alasan kami sangat jelas, terutama karena meningkatnya ancaman terhadap Swedia, terkait dengan peristiwa seperti insiden sebelumnya di mana Al-Qur'an dibakar," kata Kementerian Luar Negeri Swedia, Minggu (2/7).

Kementerian Kehakiman telah diberi pengarahan tentang bagaimana otoritas polisi Swedia mengatur kontrol di perbatasan dalam negeri Swedia, sehubungan dengan peristiwa yang terkait dengan pembakaran kitab suci umat Islam.

Baca Juga:
  • Gus Falah Sebut Pembakaran Al-Quran di Swedia Dampak Berkuasanya Kelompok Kanan

Seorang pria asal Irak yang memiliki hubungan dengan milisi Syiah, Salwan Momika (37), membakar halaman-halaman Al-Qur'an di ibu kota Swedia dalam aksi unjuk rasa yang diizinkan otoritas setempat pada Jumat (27/6) lalu.

Peristiwa yang terjadi di luar Masjid Pusat Stockholm itu menuai kecaman luas dari seluruh dunia.

Meskipun memastikan akan perlindungan terhadap kebebasan berekspresi, Kemlu Swedia menegaskan bahwa itu tidak berarti pemerintah mendukung setiap pendapat yang diungkapkan.

Baca Juga:
  • Fraksi PKS Memprotes Keras Pembakaran Al-Quran di Swedia: Intoleran dan Tidak Beradab

"Pertemuan publik yang sepenuhnya legal juga dapat bersifat polarisasi dan ofensif. Demonstrasi seperti yang terjadi Rabu (28/6) memiliki konsekuensi serius bagi keselamatan dan keamanan internal Swedia," ujar kementerian itu.

“Pengalaman memberi tahu kita bahwa individu yang memulai demonstrasi semacam ini dan individu yang siap untuk menggunakan kekerasan ekstrem sebagai tanggapan, sering datang ke Swedia dari negara lain,” kata kementerian tersebut, menambahkan.