rtp airbet88

angka burung hantu togel - Alhamdulillah, Ada Kabar Baik soal Tarif Listrik dan Harga BBM

2024-10-06 21:48:58

angka burung hantu togel,ikan pari togel,angka burung hantu togel
JPNN.com » Ekonomi » Makro » Alhamdulillah, Ada Kabar Baik soal Tarif Listrik dan Harga BBM

Alhamdulillah, Ada Kabar Baik soal Tarif Listrik dan Harga BBM

Senin, 26 Februari 2024 – 19:36 WIB Alhamdulillah, Ada Kabar Baik soal Tarif Listrik dan Harga BBMFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comTarif listrik dan BBM menjadi salah satu faktor penyebab melebarnya target defisit fiskal APBN 2024 yang tercatat sebesar 2,29 persen terhadap PDB. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kabar terkait tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak (BBM).

Airlangga mengatakan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik dan harga BBM hingga Juni 2024.

“Tadi diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan listrik, tidak ada kenaikan BBM sampai Juni (2024), baik itu yang subsidi,” kata Menko Airlangga di Jakarta, Senin (26/2).

Baca Juga:
  • Damri Kembali Operasikan Bus Listrik BTS di Surabaya, Sebegini Tarifnya

Menurutnya, tarif listrik dan BBM menjadi salah satu faktor penyebab melebarnya target defisit fiskal APBN 2024 yang tercatat sebesar 2,29 persen terhadap PDB.

Sebab, subsidi untuk menahan kenaikan harga listrik dan BBM membutuhkan anggaran lebih besar untuk PT Pertamina maupun PT PLN.

“Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN, dan itu nanti akan diambil baik dari sisa saldo anggaran lebih (SAL), maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3-2,8 (persen). Tahun depan pun dalam kerangka yg sama 2,4-2,8 jadi realistis,” ujarnya.

Baca Juga:
  • Tarif Listrik Tidak jadi Naik, DPR Bilang Begini, Simak

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa pelebaran defisit APBN juga turut disumbang oleh penambahan anggaran subsidi pupuk Rp 14 triliun dari sebelumnya Rp 26 triliun.

Namun, penambahan pagu subsidi memang diperlukan untuk mempertahankan tingkat produksi padi di tengah ancaman El Nino.